Rabu, 25 April 2012

logistics

Logistics is the art and science of organizing and controlling the flow of goods, energy, information, and other resources, such as products, services, and human beings, from production to market sources. Manufacturing and marketing would be difficult to do without logistical support. Logistics also includes the integration of information, transportation, inventory, warehousing, and packaging.OriginThe word logistics comes from the Greek logos (λόγος) which means "ratio, word, calculation, reason, speech, oration"Logistics is considered to be a concept that evolved from the military to meet the needs of their inventory when they move into the battlefield from the headquarters. In the Greek empire, the ancient Roman and Byzantine, there is a military officer with the title 'Logistikas', which is responsible for distribution and inventory financing the war.Military LogisticsILS Integrated Logistics Support is the discipline used by the army / military to ensure a strong support system with services supplies (logistics) concept of the idea is the lowest cost and in accordance with the needs, reliable, adequate supplies, maintainability and other requirements as specified for it.In military logistics, logistics officers manage how and when to move their resources to the places needed. In military science, maintaining supplies supply not be interrupted by the enemy as part of military strategy, because the army without supplies, and transportation resources will be defenseless.Logistics ManagementLogistics management is part of the supply chain process that serves to plan, implement, and control the efficiency and effectiveness of the storage and flow of goods, services and related information from the starting point (point of origin) to the point of consumption (point of consumption) in its aim to meet the needs of customers.UnderstandingLogistics Kono comes from the Greek is 'Logistikos' which means 'educated / intelligent' damal estimate / count.J.Bowersok Donald (2000), logistics is defined as 'the strategic management process to pemindahaan and storage of goods, spare parts and finished goods from the supplier, in the company's facilities and to the customers'H. Subagya, MS (1996) 'Logistics is one of the activities concerned with aspects of:Stats and development, procurement, storage, transfer, distribution, maintenance, evacuation and removal of equipment toolsRemoval, evacuation of personnel and equipmentProcurement or manufacture, maintenance and removal of the provision of facilitiesThe employer or the provision of services / assistanceLuke Rumsari Dwiantara and Hadi (2004) 'Management is a series of logistic planning, organizing, and supervision of the procurement activities of recording, distribution, storage, maintenance and removal of the logistics to support the effectiveness and efidiensi in efforts to achieve organizational goals'.And Agus Mulyono Indriyi G (1998) 'logistics activities is to develop an integrated operation of the procurement activity or collection of materials, freight or transportation, storage, packaging and packing distribution, and regulation of such activities'.Logistics Management FunctionPlanning Functions and Determination of NeedsBudgeting FunctionProcurement FunctionStorage and Distribution FunctionsMaintenance functionsRemoval functionControl FunctionsTypes of goods in logistics managementA. Consumer goods: goods produced poerusahaan to the final consumer kepaentinganProdesun - ConsumerManufacturer - Retailer - ConsumerManufacturer - Large traders has - Retailer - ConsumerManufacturers of - Agents - Retailer - ConsumerManufacturers of - Agents - Large - Retailer - Consumer2. Industrial goods: the goods produced by the company for the benefit of the industryManufacturer - The user industryManufacturer - Distributor of industrial - industrial userManufacturers of - Agents - The user industryManufacturer - Distributor of industrial Agent - User industriesPrinciples of logistics managementPrinciple of expertiseThe principle of creativityAccuracy PrinciplePrinciple of Order and DisciplineThe principle of Quality ServiceNature of the Principle of PerfectionPrinciple of EffectivenessThe principle of efficiencyIntegrated logistics concept consists of two related businesses, namely;A. Logistics Operationsa. Physical distribution management: aspects of the overall logistics associated with the management and delivery of goods ordered by customers.b. Material Management: involves the acquisition and transportation of material parts, or supplies and finished goods for resalec. Inventory transfers (internal): relating to the movement of corporate facilities2. Logistics CoordinationIdentification and determination of the movement needs a plan to integrate the entire operation ligistik. Logistics coordination is divided into 4 areas:ForecastingManagement of ordersOperating statsProcurement / Procurement of material needsLogistics SystemsOperating (working system) consist of companies:Marketing systemFinancial SystemLogistics systemProduction systemsExternal forces that could affect the logistics activities:Industrial structureThe intended marketGovernment regulationsCompetitive strategyThe state of the economyHuman Resource ManagementConsumer habitsLogistics system factors:CollectionStorageTransferDeploymentFinancingCommunicationElements of logistics management system:Stricture facilitiesTransportationStockCommunicationManagement and storageLogistics usage policy:HR needsProvision of logistics fundFactor surveillanceTypes of goodsCustumors

Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Negara

PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA
A. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan lintas Negara, dimana Negara tersebut memperoduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, dan kemudian mengimpor apa yang tidak diproduksinya, yang bertujuan untuk saling melengkapi satu sama lain artinya saling mensjahtrakan prekonomian Negara dengan yang lainnya.
Negara melakukan perdagangan internasional karena berbagai macam alasan, di antaranaya;
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik
2. Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi.
Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara.
B. Sumber-sumber perdagangan internasional
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional :
1. Keragaman sumber daya alam, yang berhubungan erat dengan faktor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas dll. Kemudian negara tersebut memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada faktor endowment yang dimilikinya seperti negara yang kaya akan minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar dengan apa yang tidak diproduksinya.
2. Perbedaan selera (preferensi) misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, maka ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional antara kedua negara.
3. Perbedaan Biaya : ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah.
C. Keuntungan perdagangan
Setiap orang mengetahui bahwa perdagangan internasional itu
menguntungkan, dimana perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang di bayangkan kebayakan orang, misalnya: bayak pengusaha amerika khatir bahwa kalau produktifitasnya msyarakat jepang mengungguli amerika, makaa perdagangan dengan jepang akan merugikan perekonomian amerika serikat, karna tidak ada industri amerika yang akan mampunbersaing
D. Pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi
Jadi disinilah kita lihat bagaimana pengaruh perdagangan internasional tersebut terhadap perekonomian negara salah satunya yaitu saling menguntungkan satu sama lain, begitu pula dengan adanya perdagangan internasional maka negara-negara lain akan merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, oleh karena itu perdagangan internasional sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi negara: yaitu dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang, perkembangan dalam teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling bersentuhan, dan saling membutuhkan, serta saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing, perkembangan yang mandiri dari perusahan multinasional seringkali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan dan benar-benar mandiri, peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang. Globalisasi ekonomi sekarang ini adalah manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai sistem ekonomi internasional.
Dalam konteks perekonomian dalam negeri, koeksistensi antara negara-negara kaya dan miskin. Antara industri yang pertumbuhannya cepat dan yang mengalami staguasi dan pembagian manfaat kemajuan ekonomi yang tdak seimbang. Paling tidak dalam teori dapat ditanggulangi dan diperbaiki oleh adanya investasi negara dalam market forces. Jadi proses komulatif ketidak adilan dalam negara-negara bangsa yang dengan demikian kawasan (region) “kutub pertumbuhan (Growth-pole) akan semangkin kaya atas beban pengeluaran kawasan yang ketinggalan dibelakang sebenarnya dapat dirubah oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan perpajakan. Subsidi, jasa-jasa sosial program-program pembangunan regional dan sebagainya.namun tidak adanya pemerintahan yang secara internasional efektif untuk merubah dan menanggulangi kecendrungan yang wajar dan alamiah dari negara-negara kaya untuk berkembang, yang sering kali atas beban pengeluaran negara-negara miskin. Tidak hanya dapat memperoleh dari perdagangan hasil yang tinggi menjadi swadaya yang tidak sama, tetapi juga dapat didorong oleh kekuatan yang tidak sama dari pemerintah nasional untuk meningkatkan dan mempertahankan kepentingan masing-masing negara.
Selanjutnya pada waktu pemerintah negara-negara yang telah maju menjalankan kebujaksanaan ekonomi restriktif yang dibuat sedemikian rupa sehubungan dengan adanya isu dalam negeri seperti inflasi, mereka dapat menciptakan timbulnya pengaruh negatif bagi perekonomian negara-negara kaya. Seringkali pemerintah negara-negara yang telah maju memperakarsai untuk meningkatkan joint-interst (kepentingan bersam) melalui perdagangan yang terkoordinasikan dan kerja sama ekonomi lainnya. Sementara aktivitas ini mungkin tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya atas beban pengeluaran negara-negara miskin, namun hasilnya memang demikian. Akan tetapi negara-negara miskin mengakui manfaat dari kegiatan ekonomi yang terkoordinir dan berusaha untuk membuat satu front yang terpadu dalam perundingan bergaining internasional. Terutama yang menyangkut sumber daya alam langka dan bahan mentah yang terbatas.
Hasil perolehan perdagangan yang menyebar kedalam negeri suatu negara akan meluas keseluruh wilayah. Kita mengetahui misalnya bahwa perekonomian “enclave” dunia ketiga seperti yang terjadi pada pengelolaan sektor perkebunan, perkebunan oleh pihak asing. Mereka membayar sewa yang terlalu rendah dalam mendapatkan hak konsesi dengan membawa modal sendiri, tenaga-tenaga ahli sendiri tetapi pada umumnya memneri upah atau gaji secara pas-pasan kepada tenaga kerja lokal yang tidak unskilled. Sementara itu perekonomian tipe enclave secara berangsur menghilang didunia ketiga, digantikan dengan bentuk dominasi asing yang perbedaan antara Gross domestic Product (GDP) yang merupakan suatu ukuran income sesungguhnya yang diperoleh negara secara nasional menjadi amat penting.
Mengenai akaibat perdagangan, kita dapat nyatakan bahwa keuntungan pokok perdagangan dunia hanya dinikmati oleh negara kaya dan oleh orang-orang asing dan peribumi kaya dinegara miskin secara tidak propesional.

Sabtu, 14 April 2012

supply chain management

Pengertian Supply Chain Management
Manajemen Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan,informasi dan arus keuangan  antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai.
Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumenmelalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan.
Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia materialmentah.
Arus keuangan meliputi informasikartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota, 2000,h198)Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai,yaitu:
Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain
 Bagianupstream (hulu

) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaanmanufaktur  dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur,
assembler
, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur
 second-trier
).Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asalmaterial (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
 Bagian dari
internal supply chain
meliputi semua proses pemasukan barang ke gudangyang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalamkeluaranorganisasiitu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

 Downstream
(arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan
after-sales-service
.
[sunting] Permasalahan Manajemen Suplai Rantai
Manajemen suplai rantai harus memasukan problem dibawah:

DistribusiKonfigurasi Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi (
distribution centre
/D.C.), gudang dan pelanggan.
StrategiDistribusi: Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung,Berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong,logistik orang ke tiga.
Informasi: Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagiinformasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dantransportasi dsb.
ManajemenInventaris: Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barangmentah, proses kerja, dan barang jadi.
Aliran dana: Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar danamelewati entitas didalam rantai suplai.Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi pergerakan material, informasi dandana diantara rantai suplai tersebut. Alurnya sendiri dua arah.
[sunting] Aktifitas/Fungsi
Manajemenrantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (
cross functional
) untuk mengatur  pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadikeluar organisasi menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalamkompetensi inti dan lebihfleksibel,mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi kekurangansumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan konsumen,sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian. Pengendalian lebih sedikitdan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep rantai suplai. Tujuan darimanajemen rantai suplai ialah meningkatkan ke[percayaan dan kolaborasi diantararekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya danmeningkatkan percepatan inventori.Secara garis besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. (Harrison) beberapa model telah diajukan untuk memahami aktifitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah modelmanajemen rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai.Model lain ialah SCM yang diajukan oleh
Global Supply Chain Forum
(GSCF). Aktifitassuplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan operasional.
[sunting] Strategis
Optimalisasi jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat distribusidan fasilitas
Rekanan strategisdengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasionalseperticross docking,pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
Rancangan produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisadiintregasikan secara optimal ke rantai suplai,manajemen muatan
Keputusan dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli

Menghubungkan strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai
[sunting

] Taktis
Kontrak pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
Pengambilan Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitasdari inventori
Pengambilan keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dandefinisi proses perencanaan.
Strategi transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
Benchmarkingatau pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawankompetitor dan implementasi daricara terbaik diseluruh perusahaan
Gaji berdasarkan pencapaian
[sunting

] Operasional
Produksi harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
Perencanaan produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit kemenit)
Perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaandari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
Perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok
Operasi
inbound
, termasuk transportasidari pemasok dan inventaris yang diterima
Operasi produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (
 finished  goods
)
Operasi
outbound
, termasuk semua aktifitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
Pemastian perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantaisuplai, termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan lain
[sunting] Strukturisasi dan Tiering
Jika dilihat lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah
rantai suplai
mewakili sebuah serial sederhana dari hubungan antarakomoditasdasar dan produk akhir. Produk akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.
[sunting

] Arus Material dan Informasi
Tujuan dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber kekonsumen akhir. Bagian-bagian (
 parts
) yang bergerak didalam rantai suplai haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan tujuan mencegah terjadinya penumpukaninventori di satulokal,arus ini haruslah diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian

tersebut bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah
 synchronous
. (Knill, 1992)

tujuannya selalu berlanjut, arus
 synchronous
. Berlanjut artinya tidak adainterupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanya berjalan seperti balet.Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalamsekuensi yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.

[1]
Terkadang sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai suplai yangada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukaninventoridan respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.Teknologi informasimemungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yanglebih. Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yangakuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dankonsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif.Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungandan inventori minimum.
 Globalisasi internasional yang terjadi saat ini adalah era perdagangan bebas yang  akan mempengaruhi sistem dan distribusi komoditi dunia, mobilitas modal dan persaingan usaha antar negara semakin tinggi. Kata kunci untuk memenangkan persaingan global adalah efisiensi. Efisiensi dalam sistem distribusi dan logistik pada sistem perdagangan ekspor-impor dan perdagangan dalam negeri memungkinkan dapat dicapai dengan pengembangan teknologi sistem transportasi dengan penerapan sistem transportasi terpadu antar moda laut, jalan raya/rel dan udara. Masyarakat industrialis tidak akan ada tanpa peran sistem transportasi yang efisien. Umumnya, orang beranggapan bahwa barang-barang akan berpindah dari tempat diproduksi ke tempat barang tersebut akan dikonsumsi dapat dilakukan dengan mudah, tanpa memikirkan pengorbanan waktu dan biaya yang ditimbulkannya.  Ternyata dalam kenyataannya tidak semudah itu.
 Transportasi menciptakan suatu produk. Kegunaan waktu secara umum dimaksimalkan oleh sistem penggudangan dan cara penyimpanan suatu produk sampai ke tangan konsumen. Transportasi juga salah satu faktor dalam penciptaan ketepatan waktu karena mencerminkan seberapa cepat dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.  Faktor-faktor ini ditujukan sebagai time in transit ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of service).  Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan makan akan terjadi kerugian yang tak terhitung, seperti kehilangan penjualan, ketidakpuasan konsumen, dan keterlambatan produksi yang pada akhirnya kerugian terbesar akan muncul, yaitu kehilangan kepercayaan konsumen. 
Agar perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan dari konsumen, maka perusahaan harus mengelola seluruh siklus yang terjadi dalam aktivitas produksi maupun pemasaran produknya.  Konsep supply chain  management merupakan konsep baru yang melihat seluruh aktivitas perusahaan adalah bagian terintegrasi.  Dalam hal ini integrasi perusahaan pada bagian hulu (upstream) dalam menyediakan bahan baku dan integrasi pada bagian hilir (down stream) dalam proses distribusi dan pemasaran produk. 
 SCM adalah serangkaian pendekatan yang diterapkan untuk mengintegrasi pemasok, pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan dan didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan (Simchi-Levi, et al, 2003). Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi baik untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya. Transportasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam dunia usaha untuk mendistribusikan hasil produksinya. Salah satu masalah transportasi adalah pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat persediaan yang disebut sumber ke beberapa pusat penerima yang disebut tujuan, dengan meminimumkan biaya total distribusi. Biaya transportasi diharapkan menjadi minimum, besarnya biaya operasional ke tempat-tempat distribusi ditetapkan secara eksak, sedangkan jumlah permintaan dan persediaaan masih belum diketahui dengan jelas.  
Parameter-parameter pada masalah transportasi adalah biaya distribusi, nilai permintaan dan persediaan (baik produksi maupun kapasitas penyimpanan). Kemudian dari parameter-parameter itu dibuat suatu model matematis dengan fungsi tujuan meminimumkan biaya dengan batasan-batasan seperti: nilai permintaan dan persediaan. 
Kebanyakan perusahaan menggunakan dua atau lebih jenis fasilitas pengangkutan untuk memastikan keamanan dan pengiriman barang-barang atau produk yang tepat waktu. Kebutuhan akan koordinasi muncul oleh karena kemampuan dan tarif-tarif yang berbeda dari berbagai fasilitas-fasilitas pengangkutan. Sebagai contoh, angkutan udara tidak mudah tersedia, operasinya dapat dikoordinasikan dengan motor yang dapat memuat dan mendistribusikan barang-barang ke konsumen. Selain itu juga perlu disediakan yang berhubungan dengan rel (kereta api) dan transportasi pipa (untuk bahan cair). Penggunaan berbagai fasilitas-fasilitas pengangkutan dalam pendistribusian barang-barang disesuaikan dengan keinginan perusahaan dan jangkauan dari alat-alat transportasi tersebut.  Seorang manajer perusahaan dalam hal pengadaan transportasi perlu memikirkan jenis-jenis transportasi atau alat pengangkutan yang digunakan dalam pendistribusian barang-barang atau produk dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.  Sebagai contoh, alat transportasi yang memiliki biaya pengangkutan yang rendah dibandingkan dengan alat transportasi lainnya sehingga biaya transportasi dapat diminimumkan dengan pengiriman produk atau barang yang tepat waktu (Lingatiene, 2006).
 Transportasi dan distribusi produk dari berbagai sumber ke berbagai tujuan melibatkan beberapa jenis moda (jenis) transportasi. Setiap moda transportasi memiliki perbedaan pengalokasian waktu dalam mendistribusikan suatu produk dari berbagai sumber ke berbagai tujuan. Begitupun dengan rantai pasok dari komoditas cabai merah.  Dalam transportasi dan distribusi cabai merah dari petani hingga ke konsumen menggunakan beberapa jenis moda transportasi yang memiliki kapasitas angkut dan biaya pangangkutan serta kecepatan yang berbeda. Dalam perencanaan transportasi rantai pasok cabai merah dibutuhkan suatu teknik pemodelan yang dapat melibatkan beberapa moda (jenis) transportasi. Teknik pemodelan dengan sistem multimoda transportasi dengan tujuan utama yang ingin dicapai adalah efisiensi biaya pengangkutan dengan memperhatikan faktor kecepatan dan ketepatan waktu barang sampai di tangan penerima (konsumen).  
  Contoh penerapan multimoda dalam supply chain management. Pola rantai pasok cabai merah melibatkan beberapa pihak sebagai mata rantai dari rantai pasokan.  Anggota rantai pasokan yang terlibat antara lain pedagang pengumpul, pemasok, pedagang pengecer pasar tradisional, pasar modern dan konsumen akhir  Alokasi pasokan cabai merah dimulai dari petani cabai merah yang menjual cabai merah ke pengumpul. Selanjutnya pengumpul memasok cabai merah ke distributor cabai merah yang akan memasok ke pasar tradisional dan pasar modern. Dalam distribusi cabai merah dari petani hingga konsumen menggunakan beberapa moda transportasi. Moda transportasi yang biasa digunakan seperti motor, mobil pick up, truk, mobil kontainer atau mobil box.  Penggunaan moda transportasi tersebut digunakan sesuai dengan kapasitas angkut dari tiap moda  tersebut dan tingkat kebutuhan dari tiap rantai pasok.

Selasa, 10 April 2012

SISTEM OPERASIONAL GUDANG


Sistem Operasional Gudang
Operasional gudang adalah kelanjutan dari pergerakan fisik barang setelah barang itu diterima dari pemanufaktur atau pemasok.Barang akan diletakkan pada gudang sesuai dengan sarana yang dimiliki. Sarana bias berupa rak dan pallet atau pallet saja, bahkan ekstrimnya barang bias diletakkan begitu saja di lantai, tentunya hal ini sesuai kebutuhan serta tergantung seberapa besarnya modal yang di miliki perusahaan.Setelah barang di letakkan pada posisi tertentu, maka akan ada saatnya barang tersebut akan di keluarkan sesuai kebutuhan perusahaan atau berdasarkan adanyapermintaan terhadap barang yang disimpan. Proses peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat ini telah banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses pick to light, Scanner, Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition. Serta masih banyak proses lainnya.

Operasional gudang meliputi beberapa lingkup pekerjaan berikut :

   1. Penanganan/Handling barang baik dan barang rusak
   2. Penghitungan stock (Stock Opname)
   3. Pengepakan barang
   4. Pengawasan operasional pekerja
   5. Perpindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain
   6. dll..

Barang yang telah di terima akan masuk sebagai stock gudang, dan menjadi tanggung jawab kepala gudang. Selanjutnya selain jumlah barang, penanganan yang baik juga merupakan hal yang penting.Seberapa banyak gudang anda memiliki barang rusak yang di akibatkan kesalahan handling?Handling barang sangat di tentukan volume, karakteristik barang serta perlengkapan yang dipakai (pallet, hand pallet, forklift, conveyor, dll).Besarnya produk rusak atau cacat tentunya membuat produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang di kombinasikan dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep lean sigma bias di pelajari oleh kepala gudang atau manajer gudang untuk mengetahui system atau konsep untuk mengurangi produk cacat/rusak. Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi batasan bagi kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya personil-personil di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan operasional gudang berjalan dengan baik.

Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja gudang, namun menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock dalam volume besar juga sangat sulit di terapkan. Pada beberapa bagian ada budget toleransi terhadap hal tersebut, meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan pembenaran terhadap kelalaian pekerja.

Gudang adalah jenis yang paling umum dari tempat penyimpanan meskipun memang ada bentuk-bentuk lain (misalnya, tangki penyimpanan.Beberapa gudang memiliki bangunan besar dan luas sehingga memungkinkan kegiatan pembongkaran barang dari truk pemasok dan kegiatan memuat barang ke pelanggan secara bersamaan
Jenis – Jenis dan Tipe Gudang
Gudang Pribadi/Swasta adalah jenis gudang ini di miliki dan di operasikan oleh pemasok dan reseller untuk di gunakan dalam kegiatan distribusi mereka sendiri. Sebagai contoh, jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk took mereka atau grosir mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan produk.
Gudang Publik/Umum adalah gudang umum yang pada dasarnya adalah ruang yang dapat di sewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek. Pengecer yang memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan pembelian produk dalam jumlah besar dengan alas an tertentu.Sebagai contoh, pengecer bias memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko atau ketika ada harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar.
Gudang otomatis adalah gudang yang karna   Dengan kemajuan teknologi computer dan robotika sehingga gudang tersebut memiliki kemampuan otomatis.Tahapan otomatisasi sampai pada pemakaian conveyor  belt untuk mengangkut barang sehingga memerlukan orang yang lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.
Climate-Controlled Warehouse.Iklim-Controlled Warehouse adalah Gudang penyimpanan yang  menangani berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi seperti freezer untuk menyimpan produk beku dan kelembaban lingkungan.
Distribution Centre, Ada beberapa gudang yang hanya menyimpan produk dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam system distribusi pada produk yang di terima dari berbagai pemasok dan segera di kirimkan ke banyak pelanggan.Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution Centre untuk Perishable Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan di distribusikan pada sore hari.

Minggu, 08 April 2012

manajemen transport

Transportation Problem
Masalah transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu hadir dalam pengantaran barang, adapun penyebabnya yang berubah dari waktu ke waktu karena variabel-variabel yang banyak melingkupinya. Diantaranya yakni cuaca yang tidak diprediksi, kualitas jalan yang tidak memenuhi standard, kepadatan kendaraan yang setiap harinya selalu bertambah namun tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas jalan atau kelalaian supir dalam delivery.

Hal pertama yakni keadaan cuaca mempunyai pengaruh penting terutama di Negara yang mempunyai basis kepulauan seperti Indonesia, dimana keadaan laut yakni tinggi gelombang laut dan cuaca harus diperhatikan dalam masalah transportasi.
Maka perkiraan cuaca yang baik dapat memecahkan masalah tersebut, tapi lain halnya dengan pemilihan rute jalan yang akan diambil oleh suatu perusahaan dalam mengantarkan barang hingga sampai kepada konsumen. Perusahaan harus memperhatikan jarak dan kapasitas penyimpanan terhadap gudang yang akan dituju.

Penentuan Rute Armada
Didalam masalah transportasi telah disebutkan bahwa rute yang akan ditempuh harus memperhatikan jarak terhadap gudang dan kapasitas penyimpanan gudang. Jarak yang merupakan komponen utama dalam hal ini harus diperhatikan bahwa rute terpendek bukan menjadi hal utama saja yang harus diperhatikan tetapi harus memperhatikan pula kapasitas gudang karena orang selalu salah kaprah dengan mendahulukan faktor tersebut sebagai dasar pengiriman barang.
Mempermudah pemilihan rute maka harus memperhatikan banyak hal seperti jarak, waktu tempuh, banyak bahan bakar yang dipakai atau keamanan rute perjalanan. Semua hal ini harus diperhatikan agar resiko dari pemilihan kesalahan tersebut dapat diminimalkan agar tidak menimbulkan kerugian yang terlalu besar.
Pemahaman suatu karakteristik rute dapat dipahami dan digunakan agar tidak menimbulkan biaya penyimpanan yang membengkak akibat barang terlalu lama disimpan digudang penyimpanan yang mengakibatkan tingginya biaya ongkos produksi.

Pemilihan Moda Transportasi
Suatu pengiriman barang dari daerah satu ke daerah lainnya memang memerlukan perhitungan yang cermat dan tepat guna menghindari berbagai resiko sehingga dapat mengurangi biaya ongkos transportasi. Sebelumnya sudah diuraikan masalah-masalah transportasi, dan menentukan rute armada, sehingga berlanjut pada pemilihan moda transpor.

Transpor yang dimaksud disini adalah kendaraan yang dapat melakukan pengiriman barang sampai ke tempat tujuan yakni konsumen yang memerlukan barang tersebut. Kegunaan utama transport adalah mengantarkan dengan cepat dan tepat waktu. Adapun factor yang lainnya yang mempengaruhi pemilihan transport bila dihubungkan dengan minimasi biaya, yakni mencari transport yang murah tetapi dapat diandalkan atau kecepatannya sudah maksimal dan tepat waktu atau tidak terlambat.
Di setiap rutinitas profesionalitas pekerjaan pengiriman barang, maka suatu keterlambatan menjadi suatu hal yang harus dihindari karena menyangkut ketepatan waktu yang disukai konsumen atau pengguna barang.

Penentuan Lokasi Fasilitas
Tahapan-tahapan yang terakhir dalam sistem logistik dan rantai pasok adalah bagaimana menentukan lokasi fasilitas untuk tempat penyimpanan produk yang akan dijual ke konsumen, karena tidak setiap waktu, konsumen selalu membeli produk yang sama. Jika kita sebagai penyedia barang atau distributor atau produsen maka akan selalu menyediakan keperluan para konsumen walaupun konsumen tidak memerlukan produk tersebut, karena kebutuhan konsumen yang selalu berubah-ubah terhadap waktu.
Pengiriman barang yang mudah dan cepat adalah suatu hal yang harus dipenuhi kepada konsumen untuk menjamin kepuasaannya karena kita tidak ingin tentunya apabila konsumen kita berpindah ke produsen atau penyedia produk.

logistik

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan.

Asal Usul
Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”

Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.

Logistik Militer
ILS Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan oleh tentara/militer untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan layanan perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah dan sesuai dengan kebutuhan, handal, persediaan yang mencukupi, maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang ditetapkan untuk itu.

Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan kapan untuk memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian dari strategi militer, karena angkatan bersenjata tanpa sumber daya perbekalan dan transportasi akan tdk berdaya.

Manajemen Logistik
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Pengertian

Logistik berasal dari bahasa Yunani Kono yaitu ’Logistikos’ yang berarti ’terdidik/pandai’ damal memperkirakan/berhitung.

Donald J.Bowersok (2000), Logistik didefinisikan sebagai ’Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan’

H. Subagya, MS (1996) ’Logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi:

Perencanaa dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat-alat perlengkapan
Pemindahan, pengungsian dan peralatan personil
Pengdaan atau pembuatan, penyelengaraan pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas
Pengusaha atau pemberian pelayanan / bantuan-bantuan

Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) ’Manajemen logistic merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efidiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi’.

Indriyi G dan Agus Mulyono (1998) ’Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan pengaturan terhadap kegiatan tersebut’.


Fungsi Manajemen Logistik

Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
Fungsi Penganggaran
Fungsi Pengadaan
Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Penghapusan
Fungsi Pengendalian


Jenis barang dalam manajemen logistik

1. Barang konsumsi : barang yang dihasilkan poerusahaan untuk kepaentingan konsumen akhir

Prodesun - Konsumen
Produsen - Pengecer - Konsumen
Produsen - Pedagan Besar - Pengecer - Konsumen
Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen
Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen


2. Barang Industri : suatu barang yang dihasilkan perusahaan untuk kepentingan industri

Produsen - Pemakai industri
Produsen - Distributor industri - Pemakai industri
Produsen - Agen - Pemakai industri
Produsen - Agen Distributor industri - Pemakai industri


Asas-asas manajemen logistik

Asas Keahlian
Asas kreativitas
Asas Ketelitian
Asas Ketertiban dan Kedisiplinan
Asas Kualitas Pelayanan
Asas Kesempurnaan Watak
Asas Efektivitas
Asas Efisiensi


Konsep logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang berkaitan yaitu ;

1. Operasi Logistik

a. Manajemen distribusi fisik : aspek logistik keseluruhan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan.

b. Manajemen Material : menyangkut perolehan dan pengangkutan material suku cadang, dan atau persediaan barang jadi untuk dijual kembali

c. Transfer persediaan barang (internal) : berkenaan dengan pergerakan fasilitas-fasilitas perusahaan


2. Koordinasi Logistik

Identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi ligistik. Koordinasi logistik dibagi kedalam 4 bidang:

Peramalan
Pengelolaan pesanan
Perencanaa operasi
Pengadaan/Pengadaan kebutuhan material


Sistem Logistik

Operasi (sistem kerja) perusahaan terdiri atas :

Sistem pemasaran
Sistem Keuangan
Sistem logistik
Sistem produksi


Kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan logistik :

Struktur industri
Pasar yang dituju
Peraturan pemerintah
Strategi bersaing
Keadaan perekonomian
Manajemen SDM
Kebiasaan Konsumen


Faktor-faktor sistem logistik:

Pengumpulan
Peyimpanan
Transfer
Penyebaran
Pembiayaan
Komunikasi


Unsur sistem manajemen logistik :

Striktur fasilitas
Transportasi
Persediaan
Komunikasi
Pengelolaan dan penyimpanan


Kebijakan pengunaan logistik:

Kebutuhan SDM
Penyediaan dana logistik
Faktor pengawasan
Jenis barang
Pelanggan