Rabu, 25 April 2012

Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Negara

PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA
A. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan lintas Negara, dimana Negara tersebut memperoduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, dan kemudian mengimpor apa yang tidak diproduksinya, yang bertujuan untuk saling melengkapi satu sama lain artinya saling mensjahtrakan prekonomian Negara dengan yang lainnya.
Negara melakukan perdagangan internasional karena berbagai macam alasan, di antaranaya;
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik
2. Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi.
Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara.
B. Sumber-sumber perdagangan internasional
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional :
1. Keragaman sumber daya alam, yang berhubungan erat dengan faktor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas dll. Kemudian negara tersebut memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada faktor endowment yang dimilikinya seperti negara yang kaya akan minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar dengan apa yang tidak diproduksinya.
2. Perbedaan selera (preferensi) misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, maka ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional antara kedua negara.
3. Perbedaan Biaya : ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah.
C. Keuntungan perdagangan
Setiap orang mengetahui bahwa perdagangan internasional itu
menguntungkan, dimana perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang di bayangkan kebayakan orang, misalnya: bayak pengusaha amerika khatir bahwa kalau produktifitasnya msyarakat jepang mengungguli amerika, makaa perdagangan dengan jepang akan merugikan perekonomian amerika serikat, karna tidak ada industri amerika yang akan mampunbersaing
D. Pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi
Jadi disinilah kita lihat bagaimana pengaruh perdagangan internasional tersebut terhadap perekonomian negara salah satunya yaitu saling menguntungkan satu sama lain, begitu pula dengan adanya perdagangan internasional maka negara-negara lain akan merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, oleh karena itu perdagangan internasional sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi negara: yaitu dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang, perkembangan dalam teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling bersentuhan, dan saling membutuhkan, serta saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing, perkembangan yang mandiri dari perusahan multinasional seringkali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan dan benar-benar mandiri, peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang. Globalisasi ekonomi sekarang ini adalah manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai sistem ekonomi internasional.
Dalam konteks perekonomian dalam negeri, koeksistensi antara negara-negara kaya dan miskin. Antara industri yang pertumbuhannya cepat dan yang mengalami staguasi dan pembagian manfaat kemajuan ekonomi yang tdak seimbang. Paling tidak dalam teori dapat ditanggulangi dan diperbaiki oleh adanya investasi negara dalam market forces. Jadi proses komulatif ketidak adilan dalam negara-negara bangsa yang dengan demikian kawasan (region) “kutub pertumbuhan (Growth-pole) akan semangkin kaya atas beban pengeluaran kawasan yang ketinggalan dibelakang sebenarnya dapat dirubah oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan perpajakan. Subsidi, jasa-jasa sosial program-program pembangunan regional dan sebagainya.namun tidak adanya pemerintahan yang secara internasional efektif untuk merubah dan menanggulangi kecendrungan yang wajar dan alamiah dari negara-negara kaya untuk berkembang, yang sering kali atas beban pengeluaran negara-negara miskin. Tidak hanya dapat memperoleh dari perdagangan hasil yang tinggi menjadi swadaya yang tidak sama, tetapi juga dapat didorong oleh kekuatan yang tidak sama dari pemerintah nasional untuk meningkatkan dan mempertahankan kepentingan masing-masing negara.
Selanjutnya pada waktu pemerintah negara-negara yang telah maju menjalankan kebujaksanaan ekonomi restriktif yang dibuat sedemikian rupa sehubungan dengan adanya isu dalam negeri seperti inflasi, mereka dapat menciptakan timbulnya pengaruh negatif bagi perekonomian negara-negara kaya. Seringkali pemerintah negara-negara yang telah maju memperakarsai untuk meningkatkan joint-interst (kepentingan bersam) melalui perdagangan yang terkoordinasikan dan kerja sama ekonomi lainnya. Sementara aktivitas ini mungkin tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya atas beban pengeluaran negara-negara miskin, namun hasilnya memang demikian. Akan tetapi negara-negara miskin mengakui manfaat dari kegiatan ekonomi yang terkoordinir dan berusaha untuk membuat satu front yang terpadu dalam perundingan bergaining internasional. Terutama yang menyangkut sumber daya alam langka dan bahan mentah yang terbatas.
Hasil perolehan perdagangan yang menyebar kedalam negeri suatu negara akan meluas keseluruh wilayah. Kita mengetahui misalnya bahwa perekonomian “enclave” dunia ketiga seperti yang terjadi pada pengelolaan sektor perkebunan, perkebunan oleh pihak asing. Mereka membayar sewa yang terlalu rendah dalam mendapatkan hak konsesi dengan membawa modal sendiri, tenaga-tenaga ahli sendiri tetapi pada umumnya memneri upah atau gaji secara pas-pasan kepada tenaga kerja lokal yang tidak unskilled. Sementara itu perekonomian tipe enclave secara berangsur menghilang didunia ketiga, digantikan dengan bentuk dominasi asing yang perbedaan antara Gross domestic Product (GDP) yang merupakan suatu ukuran income sesungguhnya yang diperoleh negara secara nasional menjadi amat penting.
Mengenai akaibat perdagangan, kita dapat nyatakan bahwa keuntungan pokok perdagangan dunia hanya dinikmati oleh negara kaya dan oleh orang-orang asing dan peribumi kaya dinegara miskin secara tidak propesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.