Senin, 07 Mei 2012

EKONOMI MAKRO

PENGERTIAN EKONOMI DAN EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan .
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
Adapun yang akan kita bahas mengenai ekonomi makro. Makro sendiri berarti besar. Analisis makro ekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh konsumen kecil dalam perekonomian.
Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga , perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
1. pendapatan nasional
2. kesempatan kerja dan atau pengangguran
3. jumlah uang beredar
4. laju inflasi
5. pertumbuhan ekonomi
6. neraca pembayaran internasional
Dalam pandangan ekonomi makro terdapat beberapa macam masalah yang di hadapi. Masalah tersebut antara lain penganguran yang relatif tinggi, inflasi, neraca pembayaran internasional, kurs atau nilai tukar rupiah yang tidak stabil, pertumbuhan ekonomi, serat kemiskinan dan ketinpangan distribusi pendapatan.
a) Penganguran yang Relatif Tinggi
Masalah ketenagakerjaan di negara ini merupakan maslah klasik yang tak akan ada habisnya.karena salah satu persoalannya kurangnya kesempatan untuk bekerja dan tidak cukupnya tenaga kerja yang mampu memenuhi persyaratan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia. Itu adalah salah satu dampak dari sistem pendidikan
b) Inflasi
Inflasi adalah kenaikan dalam keseluruhan tingkat harga. Pentingnya suatu negara dalam mengendalikan inflasi adalah memperkecil kemungkinan terjadinya dampak negatif yang akan terjadi pada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Adapun dampak-dampak yang akan timbuk akibat adanya inflasi adalah :
1. Inflasi yang tertinggi akan menyebabkan pendapatan rill masyarakat terus turun sehingga standar hidup masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang terutama orang miskin akan terus menjadi miskin
2. Inflasi yang tidak stabil akan mencipkatakn ketidak pastian bagi pelaku ekonomi yang mengambil keputusan. Menurut pengalaman menunjukan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.
3. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik rill menjadi tidak kompetitif sehingga dapat membersihkan tekanan pada nilai rupiah.
c) Neraca Pembayaran Internasional (NPI)
Neraca transaksi berjalan ini merupakan gabungan antara neraca perdagangan (ekspor dikurangi impor) dan neraca jasa yang mencakup jasa faktor produksi dan jasa non faktor produksi. Biasanya neraca transaksi berjalan yang negatif diasosiasikan sebagai kondisi ekonomi yang perlu diwaspadai.
d) Kurs atau Nilai Tukar Rupiah yang Tidak Stabil
Nilai tukar valuta yang sangat tajam berfluktuatif merupakan salah satu persoalan pelik di negara-negara berkembang. Ketidakstabilan kurs ini sangat tidak di sukai para pelaku usaha atau lebih tepatnya pelaku bisnis karena nilai kurs yang sangat fluktuatif ini menunjukan unsur ketidak pastian sehingga akan sulit bagi para pelaku bisnis untuk melakukan prediksi kondisi ekonimi di masa depan.
e) Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu variabel yang dilihat ketika anda ingin melihat kinerja ekonomi makro suatu negara. Mengapa demikian ? karena pertumbuhan ekonomi dapat di jadikan salah satu ukuran untuk melihat perubahan kesejahteraan penduduk negara yang bersangkutan. Tentu saja, kesejahteraan disini adalah kesejahteraan dari kacamata ekonomi.
f) Kemiskinan dan Kepentingan Distribusi Pendapatan
Masalah kemiskinan tidak jauh berbeda dengan masalah pengangguran di atas, itu merupakan masalah ekonomi yang tidak dapat di hindari. Persoalan kemiskinan ini bukanlah masalah yang mudah bagi negara. Persoalan kemiskinan ini erat kaitannya dengan ketimpangan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi saja ternyata tidak cukup. Pertumbuhan ekonomi ini diikuti oleh pemerataan distribusi pendapatan. Artinya, kemakmuran yang dicapai oleh bangsa ini dirasakan secara bersama dan relatif merata oleh penduduknya. Sayangnya, sampai saat ini kondisi ideal mengenai distribusi pendapatan yang merata di negara ini masih belum tercipta.
PERAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perekonomian tidak dapat secara otomatis mengalami masalah penganguran dan inflasi. Tindakan pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Dalam menangapi permasalahan di atas pemerintah mempunyai peran-peran yang akan dilakukan pemerintah dalam menyeselasaikan permasalahan yang ada
Adapun peran pemerintah dalam menanggapi masalah dalam perekonomian makro adalah :
• Peran Pemerintah Dalam Kebijakan Moneter
Dalam hal ini pemerintah mengambil atau memilih untuk mengadakan kebijakan moneter, karena kebijakan ini mengarah kepada perekonomian makro ke arah kondisi yang lebih baik atau menuju ke keadaan yang diinginkan. Hal tersebut dapat terwujud dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar dengan kata lain pemerintah mengubah suku bunga yang bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut.
• Peran Pemerintah Dalam Kebijakan Fiskal
Apabila pemerintah memilih untuk mengadakan kebijakan fiskal karena dengan adanya kebijakan fiskal ini akan mengarah kepada perekonomian makro ke arah kondisi yang lebih baik dan menuju kepada harapan yang diinginkan. Hal ini akan terwujud dengan cara mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
ALIRAN-ALIRAN DALAM EKONOMI MAKRO
Dalam ekonomii makro terdapat beberapa aliran-aliran antara lain :
 Aliran Klasik
1. Pandangan aliran klasik tentang pasar
Menurut aliran klasik, keseimbangan perekonomian berpondasi pada keseimbangan individu(konsumen,produsen). Para individu mencapai keseimbangannya bila seluruh sumber dayanya habis digunakan dalam rangka mencapai target maksimal.
Pasar merupakan alat alokasi sumber daya yang efisien, selama struktur pasar adalah persaingan sempurna, informasi sempurna dan simetris, tidak ada barang publik yang memunculkan eksternalitas, input dan output yang diperdagangkan masing-masing bersifat homogen.
2. Pandangan aliran klasik tentang uang
Bagi kaum klasik, peranan uang tidak lebih sebagai alat transaksi (medium of exchange), karena itu uang tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel-variabel riil (output dan kesempatan kerja). Uang hanya mempengaruhi variabel-variabel moneter, misalnya harga barang. Dengan kata lain, ada dikotomi(pemisahan) antara sektor riil dengan sektor moneter. Dikotomi inilah yang disebut dikotomi klasik (Classical Dichotomy).
Implikasi dari pandangan klasik tentang uang adalah tidak diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, sebab fleksibilitas harga akan mendorong terjadinya alokasi sumber daya yang efisien.
Dalam perkembangannya, ada 2 pandangan ekstrem tentang perlu tidaknya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian.
Pandangan yang pertama adalah sangat menolak peranan pemerintah, pandangan ini diwakili oleh aliran klasik yang terbaru,yaitu aliran siklus ekonomi riil.
Pandangan yang lain adalah pandangan yang masih dapat menerima peranan pemerintah, misalnya aliran moneter
 Aliran Keynisian
1. Pandangan tentang Pasar
  pasar dalam kenyataannya tidak seperti yang dibayangkan kaum klasik,dimana struktur pasar cendrung monopolisik,informasi tidak sempurna dan asimetris. Sementara ouput dan input yang dipertukarkan juga heterogen. Kondisi ini menyebabkan harga cendrung kaku(rigrid) dalam arti sulit berubah dalam seketika. Kekakuan harga( price rigidities) menyebabkan pasar tidak mampu melakukan keseimbangan.Akibatnya gangguan perekonomian cendrung untuk memunculkan resesi.
2. Pandangan  tentang Uang
Keynesian mewariskan pandangan revolusioner tentang uang. Menurutnya uang bukan hanya sekedar alat transaksi, tetapi juga sebagai penyimpan nilai.fungsi penyimpanan nilai inilah yang memungkinkan uang digunakan sebagai alat memperoleh keuntungan melakukan tindakan spekulasi. Karena itu uang tidak bersifat netral, dalam artian uang tidak dapat mempengaruhi variabel2 riil. Implikasi pandangan keynisian adalah diperlukannya peranan pemerintah dalam pengelolaan perekonomian, baik melalui kebijakan fiskal maupun moneter
MODEL-MODEL EKONOMI MAKRO
Dalam ekonomi makro terdapat beberapa model antara lain :
a.Model klasik vs Keynesian
Kritik Keynesian terhadap Klasik:
1. kurang yakinan nya terhadap keampuhan mekanisme pasar jika tidak di  tangani pemerintah
2. Uang tidak hanya sekedar alat transaksi melainkan juga sebagai alat penyimpan nilai atau penyimpan kekayaan. Fungsi inilah yang memungkinkan uang dapat digunakan sebagai alat untuk mencari keuntungan (spekulasi)
b. Model Tiga Pasar
Model-model ekonomi makro,baik klasik maupun Keynesian, dibangun berdasarkan asumsi bahwa perekonomian terdiri atas tiga pasar
1. Pasar tenaga kerja
2. Pasar barang / jasa
3. Pasar uang(pasar finansial)
Keseimbangan makro tercapai ketika pasar, baik secara individu maupun bersamaan, telah mencapai keseimbangan.
c. Model Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Model keseimbangan(equilibrium model) dalah model yang analisisnya berlandaskan asumsi perekonomian akan senantiasa mencapai keseimbangan.
Model ketidakseimbangan adalah model yang analisisnya berdasarkan asumsi bahwa perekonomian tidak selalu berada dalam keseimbangan.
d. Model Statis, Statis Komparatif, Dinamis
Model statis adalah model ekonomi makro yang mengabaikan dimensi waktu. Analisis ekonomi dilakukan pada waktu keadaan tertentu.
Model statis komparatif adalah model ekonomi yang membandingkan kondisi keseimbangan dari satu kondisi ke kondisi yang lain.
Model dinamis adalah model ekonomi yang analisisnya mempertimbangkan perubahan dari waktu ke waktu.
e. Model Ekonomi Tertutup dan Terbuka
Model ekonomi tertutup adalah model ekonomi yang mengasumsikan bahwa perekonomian tidak melakukan transaksi dengan perekonomian lain.
Model ekonomi terbuka mengasumsikan bahwa perekonomian melakukan transaksi dengan perekonomian lain.
VN:F [1.6.8_931]