Logistics
is the art and science of organizing and controlling the flow of goods,
energy, information, and other resources, such as products, services,
and human beings, from production to market sources. Manufacturing and marketing would be difficult to do without logistical support. Logistics also includes the integration of information, transportation, inventory, warehousing, and packaging.OriginThe word logistics comes from the Greek logos (λόγος) which means "ratio, word, calculation, reason, speech, oration"Logistics
is considered to be a concept that evolved from the military to meet
the needs of their inventory when they move into the battlefield from
the headquarters. In
the Greek empire, the ancient Roman and Byzantine, there is a military
officer with the title 'Logistikas', which is responsible for
distribution and inventory financing the war.Military LogisticsILS
Integrated Logistics Support is the discipline used by the army /
military to ensure a strong support system with services supplies
(logistics) concept of the idea is the lowest cost and in accordance
with the needs, reliable, adequate supplies, maintainability and other
requirements as specified for it.In military logistics, logistics officers manage how and when to move their resources to the places needed. In
military science, maintaining supplies supply not be interrupted by the
enemy as part of military strategy, because the army without supplies,
and transportation resources will be defenseless.Logistics ManagementLogistics
management is part of the supply chain process that serves to plan,
implement, and control the efficiency and effectiveness of the storage
and flow of goods, services and related information from the starting
point (point of origin) to the point of consumption (point of
consumption) in its aim to meet the needs of customers.UnderstandingLogistics Kono comes from the Greek is 'Logistikos' which means 'educated / intelligent' damal estimate / count.J.Bowersok
Donald (2000), logistics is defined as 'the strategic management
process to pemindahaan and storage of goods, spare parts and finished
goods from the supplier, in the company's facilities and to the
customers'H. Subagya, MS (1996) 'Logistics is one of the activities concerned with aspects of:Stats and development, procurement, storage, transfer, distribution, maintenance, evacuation and removal of equipment toolsRemoval, evacuation of personnel and equipmentProcurement or manufacture, maintenance and removal of the provision of facilitiesThe employer or the provision of services / assistanceLuke
Rumsari Dwiantara and Hadi (2004) 'Management is a series of logistic
planning, organizing, and supervision of the procurement activities of
recording, distribution, storage, maintenance and removal of the
logistics to support the effectiveness and efidiensi in efforts to
achieve organizational goals'.And
Agus Mulyono Indriyi G (1998) 'logistics activities is to develop an
integrated operation of the procurement activity or collection of
materials, freight or transportation, storage, packaging and packing
distribution, and regulation of such activities'.Logistics Management FunctionPlanning Functions and Determination of NeedsBudgeting FunctionProcurement FunctionStorage and Distribution FunctionsMaintenance functionsRemoval functionControl FunctionsTypes of goods in logistics managementA. Consumer goods: goods produced poerusahaan to the final consumer kepaentinganProdesun - ConsumerManufacturer - Retailer - ConsumerManufacturer - Large traders has - Retailer - ConsumerManufacturers of - Agents - Retailer - ConsumerManufacturers of - Agents - Large - Retailer - Consumer2. Industrial goods: the goods produced by the company for the benefit of the industryManufacturer - The user industryManufacturer - Distributor of industrial - industrial userManufacturers of - Agents - The user industryManufacturer - Distributor of industrial Agent - User industriesPrinciples of logistics managementPrinciple of expertiseThe principle of creativityAccuracy PrinciplePrinciple of Order and DisciplineThe principle of Quality ServiceNature of the Principle of PerfectionPrinciple of EffectivenessThe principle of efficiencyIntegrated logistics concept consists of two related businesses, namely;A. Logistics Operationsa. Physical
distribution management: aspects of the overall logistics associated
with the management and delivery of goods ordered by customers.b. Material Management: involves the acquisition and transportation of material parts, or supplies and finished goods for resalec. Inventory transfers (internal): relating to the movement of corporate facilities2. Logistics CoordinationIdentification and determination of the movement needs a plan to integrate the entire operation ligistik. Logistics coordination is divided into 4 areas:ForecastingManagement of ordersOperating statsProcurement / Procurement of material needsLogistics SystemsOperating (working system) consist of companies:Marketing systemFinancial SystemLogistics systemProduction systemsExternal forces that could affect the logistics activities:Industrial structureThe intended marketGovernment regulationsCompetitive strategyThe state of the economyHuman Resource ManagementConsumer habitsLogistics system factors:CollectionStorageTransferDeploymentFinancingCommunicationElements of logistics management system:Stricture facilitiesTransportationStockCommunicationManagement and storageLogistics usage policy:HR needsProvision of logistics fundFactor surveillanceTypes of goodsCustumors
berita tentang manajemen transportasi laut dan pendidikan pelayaran
Rabu, 25 April 2012
Pengaruh Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Negara
PENGARUH PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA
A. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan lintas Negara, dimana Negara tersebut memperoduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, dan kemudian mengimpor apa yang tidak diproduksinya, yang bertujuan untuk saling melengkapi satu sama lain artinya saling mensjahtrakan prekonomian Negara dengan yang lainnya.
Negara melakukan perdagangan internasional karena berbagai macam alasan, di antaranaya;
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik
2. Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi.
Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara.
B. Sumber-sumber perdagangan internasional
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional :
1. Keragaman sumber daya alam, yang berhubungan erat dengan faktor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas dll. Kemudian negara tersebut memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada faktor endowment yang dimilikinya seperti negara yang kaya akan minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar dengan apa yang tidak diproduksinya.
2. Perbedaan selera (preferensi) misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, maka ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional antara kedua negara.
3. Perbedaan Biaya : ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah.
C. Keuntungan perdagangan
Setiap orang mengetahui bahwa perdagangan internasional itu
menguntungkan, dimana perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang di bayangkan kebayakan orang, misalnya: bayak pengusaha amerika khatir bahwa kalau produktifitasnya msyarakat jepang mengungguli amerika, makaa perdagangan dengan jepang akan merugikan perekonomian amerika serikat, karna tidak ada industri amerika yang akan mampunbersaing
D. Pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi
Jadi disinilah kita lihat bagaimana pengaruh perdagangan internasional tersebut terhadap perekonomian negara salah satunya yaitu saling menguntungkan satu sama lain, begitu pula dengan adanya perdagangan internasional maka negara-negara lain akan merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, oleh karena itu perdagangan internasional sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi negara: yaitu dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang, perkembangan dalam teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling bersentuhan, dan saling membutuhkan, serta saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing, perkembangan yang mandiri dari perusahan multinasional seringkali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan dan benar-benar mandiri, peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang. Globalisasi ekonomi sekarang ini adalah manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai sistem ekonomi internasional.
Dalam konteks perekonomian dalam negeri, koeksistensi antara negara-negara kaya dan miskin. Antara industri yang pertumbuhannya cepat dan yang mengalami staguasi dan pembagian manfaat kemajuan ekonomi yang tdak seimbang. Paling tidak dalam teori dapat ditanggulangi dan diperbaiki oleh adanya investasi negara dalam market forces. Jadi proses komulatif ketidak adilan dalam negara-negara bangsa yang dengan demikian kawasan (region) “kutub pertumbuhan (Growth-pole) akan semangkin kaya atas beban pengeluaran kawasan yang ketinggalan dibelakang sebenarnya dapat dirubah oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan perpajakan. Subsidi, jasa-jasa sosial program-program pembangunan regional dan sebagainya.namun tidak adanya pemerintahan yang secara internasional efektif untuk merubah dan menanggulangi kecendrungan yang wajar dan alamiah dari negara-negara kaya untuk berkembang, yang sering kali atas beban pengeluaran negara-negara miskin. Tidak hanya dapat memperoleh dari perdagangan hasil yang tinggi menjadi swadaya yang tidak sama, tetapi juga dapat didorong oleh kekuatan yang tidak sama dari pemerintah nasional untuk meningkatkan dan mempertahankan kepentingan masing-masing negara.
Selanjutnya pada waktu pemerintah negara-negara yang telah maju menjalankan kebujaksanaan ekonomi restriktif yang dibuat sedemikian rupa sehubungan dengan adanya isu dalam negeri seperti inflasi, mereka dapat menciptakan timbulnya pengaruh negatif bagi perekonomian negara-negara kaya. Seringkali pemerintah negara-negara yang telah maju memperakarsai untuk meningkatkan joint-interst (kepentingan bersam) melalui perdagangan yang terkoordinasikan dan kerja sama ekonomi lainnya. Sementara aktivitas ini mungkin tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya atas beban pengeluaran negara-negara miskin, namun hasilnya memang demikian. Akan tetapi negara-negara miskin mengakui manfaat dari kegiatan ekonomi yang terkoordinir dan berusaha untuk membuat satu front yang terpadu dalam perundingan bergaining internasional. Terutama yang menyangkut sumber daya alam langka dan bahan mentah yang terbatas.
Hasil perolehan perdagangan yang menyebar kedalam negeri suatu negara akan meluas keseluruh wilayah. Kita mengetahui misalnya bahwa perekonomian “enclave” dunia ketiga seperti yang terjadi pada pengelolaan sektor perkebunan, perkebunan oleh pihak asing. Mereka membayar sewa yang terlalu rendah dalam mendapatkan hak konsesi dengan membawa modal sendiri, tenaga-tenaga ahli sendiri tetapi pada umumnya memneri upah atau gaji secara pas-pasan kepada tenaga kerja lokal yang tidak unskilled. Sementara itu perekonomian tipe enclave secara berangsur menghilang didunia ketiga, digantikan dengan bentuk dominasi asing yang perbedaan antara Gross domestic Product (GDP) yang merupakan suatu ukuran income sesungguhnya yang diperoleh negara secara nasional menjadi amat penting.
Mengenai akaibat perdagangan, kita dapat nyatakan bahwa keuntungan pokok perdagangan dunia hanya dinikmati oleh negara kaya dan oleh orang-orang asing dan peribumi kaya dinegara miskin secara tidak propesional.
A. Pengertian perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan lintas Negara, dimana Negara tersebut memperoduksi sebagian kebutuhannya sendiri dan mengekspor kelebihannya, dan kemudian mengimpor apa yang tidak diproduksinya, yang bertujuan untuk saling melengkapi satu sama lain artinya saling mensjahtrakan prekonomian Negara dengan yang lainnya.
Negara melakukan perdagangan internasional karena berbagai macam alasan, di antaranaya;
1. Negara-negara berdagang karena mereka berbeda satu sama lain, sebgaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedaannya, melalui suatu pengaturan, diamana setiap pihak melakukan sesuatu deengan relative lebih baik
2. Negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai sekala ekonomis ( economis of scale) dalam produksi.
Adapun alasan yang lain yaitu karena didasari oleh teori keuntungan komporatif (comporative advantage). Namun secara sederhana, adanya perdgangan internasional akan menciptakan spesialisasi, yaitu setiap Negara dapat menspesialisasikan pada barang dan jasa tertentu, dimana dari hasil spesialisasi tersebut maka akan menghasilkan peningkatan produktivitas yang dalam jangka panjang akan meningkatkan setandar hidup semua Negara. Jadi perdagangan internasional merupakan jalan untuk menuju kemakmuran Negara.
B. Sumber-sumber perdagangan internasional
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya perdagangan internasional :
1. Keragaman sumber daya alam, yang berhubungan erat dengan faktor endowment, yaitu apa yang telah dimiliki secara alamiah oleh sebuah negara misalnya dapat kaya akan minyak, hasil laut, memiliki hutan yang luas dll. Kemudian negara tersebut memanfaatkan dengan menspesialisasikan pada faktor endowment yang dimilikinya seperti negara yang kaya akan minyak dan bahan tambang lainnya dapat menspesialisasikan pada produksi minyak dan hasil tambang untuk kemudian diekspor dan ditukar dengan apa yang tidak diproduksinya.
2. Perbedaan selera (preferensi) misalnya negara A mampu memproduksi daging sapi dalam nilai yang sama dengan negara B menghasilkan ikan, namun dan penduduk negara B lebih senang mengkonsumsi daging sapi, maka ini akan mendorong terjadinya perdagangan internasional antara kedua negara.
3. Perbedaan Biaya : ini berkaitan erat dengan biaya produksi. Jika negara-negara melakukan spesialisasi, maka skala ekonomis akan tercapai dan biaya produksi per unit akan semakin murah.
C. Keuntungan perdagangan
Setiap orang mengetahui bahwa perdagangan internasional itu
menguntungkan, dimana perdagangan internasional menguntungkan kedua belah pihak lebih luas dari yang di bayangkan kebayakan orang, misalnya: bayak pengusaha amerika khatir bahwa kalau produktifitasnya msyarakat jepang mengungguli amerika, makaa perdagangan dengan jepang akan merugikan perekonomian amerika serikat, karna tidak ada industri amerika yang akan mampunbersaing
D. Pengaruh perdagangan internasional terhadap ekonomi
Jadi disinilah kita lihat bagaimana pengaruh perdagangan internasional tersebut terhadap perekonomian negara salah satunya yaitu saling menguntungkan satu sama lain, begitu pula dengan adanya perdagangan internasional maka negara-negara lain akan merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, oleh karena itu perdagangan internasional sangat besar pengaruhnya bagi ekonomi negara: yaitu dengan adanya perdagangan internasional maka prekonomian negara akan semakin berkembang, perkembangan dalam teknologi dan pola kegiatan ekonomi membuat masyarakat di dunia semakin saling bersentuhan, dan saling membutuhkan, serta saling menentukan nasib satu sama lain, tetapi juga saling bersaing, perkembangan yang mandiri dari perusahan multinasional seringkali diramalkan sebagai perkembangan suatu badan yang benar-benar tanpa kebangsaan dan benar-benar mandiri, peradaban dunia yang kemudian menjadi hukum internasional turut mempengaruhi pembangunan hukum nasional dan sistem perekonomian negara berkembang. Globalisasi ekonomi sekarang ini adalah manifestasi yang baru dari pembangunan kapitalisme sebagai sistem ekonomi internasional.
Dalam konteks perekonomian dalam negeri, koeksistensi antara negara-negara kaya dan miskin. Antara industri yang pertumbuhannya cepat dan yang mengalami staguasi dan pembagian manfaat kemajuan ekonomi yang tdak seimbang. Paling tidak dalam teori dapat ditanggulangi dan diperbaiki oleh adanya investasi negara dalam market forces. Jadi proses komulatif ketidak adilan dalam negara-negara bangsa yang dengan demikian kawasan (region) “kutub pertumbuhan (Growth-pole) akan semangkin kaya atas beban pengeluaran kawasan yang ketinggalan dibelakang sebenarnya dapat dirubah oleh pemerintah melalui peraturan-peraturan perpajakan. Subsidi, jasa-jasa sosial program-program pembangunan regional dan sebagainya.namun tidak adanya pemerintahan yang secara internasional efektif untuk merubah dan menanggulangi kecendrungan yang wajar dan alamiah dari negara-negara kaya untuk berkembang, yang sering kali atas beban pengeluaran negara-negara miskin. Tidak hanya dapat memperoleh dari perdagangan hasil yang tinggi menjadi swadaya yang tidak sama, tetapi juga dapat didorong oleh kekuatan yang tidak sama dari pemerintah nasional untuk meningkatkan dan mempertahankan kepentingan masing-masing negara.
Selanjutnya pada waktu pemerintah negara-negara yang telah maju menjalankan kebujaksanaan ekonomi restriktif yang dibuat sedemikian rupa sehubungan dengan adanya isu dalam negeri seperti inflasi, mereka dapat menciptakan timbulnya pengaruh negatif bagi perekonomian negara-negara kaya. Seringkali pemerintah negara-negara yang telah maju memperakarsai untuk meningkatkan joint-interst (kepentingan bersam) melalui perdagangan yang terkoordinasikan dan kerja sama ekonomi lainnya. Sementara aktivitas ini mungkin tidak dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahtraan rakyatnya atas beban pengeluaran negara-negara miskin, namun hasilnya memang demikian. Akan tetapi negara-negara miskin mengakui manfaat dari kegiatan ekonomi yang terkoordinir dan berusaha untuk membuat satu front yang terpadu dalam perundingan bergaining internasional. Terutama yang menyangkut sumber daya alam langka dan bahan mentah yang terbatas.
Hasil perolehan perdagangan yang menyebar kedalam negeri suatu negara akan meluas keseluruh wilayah. Kita mengetahui misalnya bahwa perekonomian “enclave” dunia ketiga seperti yang terjadi pada pengelolaan sektor perkebunan, perkebunan oleh pihak asing. Mereka membayar sewa yang terlalu rendah dalam mendapatkan hak konsesi dengan membawa modal sendiri, tenaga-tenaga ahli sendiri tetapi pada umumnya memneri upah atau gaji secara pas-pasan kepada tenaga kerja lokal yang tidak unskilled. Sementara itu perekonomian tipe enclave secara berangsur menghilang didunia ketiga, digantikan dengan bentuk dominasi asing yang perbedaan antara Gross domestic Product (GDP) yang merupakan suatu ukuran income sesungguhnya yang diperoleh negara secara nasional menjadi amat penting.
Mengenai akaibat perdagangan, kita dapat nyatakan bahwa keuntungan pokok perdagangan dunia hanya dinikmati oleh negara kaya dan oleh orang-orang asing dan peribumi kaya dinegara miskin secara tidak propesional.
Sabtu, 14 April 2012
supply chain management
Pengertian
Supply Chain Management
Manajemen
Rantai Suplai adalah koordinasi dari bahan,informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi.
Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas
dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang
sudah dipakai.
•
Arus
material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumenmelalui
rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang
dan pembuangan.
•
Arus informasi
meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus
ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia materialmentah.
•
Arus
keuangan meliputi informasikartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal
pembayaran dalam penetapan kepemilikandan pengiriman. (Kalakota,
2000,h198)Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam
komponen rantai suplai,yaitu:
•
Rantai
Suplai Hulu/Upstream supply chain
Bagianupstream (hulu
) supply
chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaanmanufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat
manufaktur,
assembler
, atau
kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur
second-trier
).Hubungan
para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari
asalmaterial (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream
supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
•
Manajemen
Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management
Bagian dari
internal
supply chain
meliputi
semua proses pemasukan barang ke gudangyang digunakan dalam mentransformasikan
masukan dari para penyalur ke dalamkeluaranorganisasiitu. Hal ini meluas dari
waktu masukan masuk ke dalam organisasi.Di dalam rantai suplai internal,
perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian
persediaan.
•
Segmen
Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment
Downstream
(arah muara)
supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada
pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada
distribusi, pergudangan, transportasi, dan
after-sales-service
.
[sunting]
Permasalahan Manajemen Suplai Rantai
Manajemen
suplai rantai harus memasukan problem dibawah:
•
DistribusiKonfigurasi
Jaringan: Jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi (
distribution
centre
/D.C.),
gudang dan pelanggan.
•
StrategiDistribusi:
Sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung,Berlabuh silang, strategi
menarik atau mendorong,logistik orang ke tiga.
•
Informasi:
Sistem terintregasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagiinformasi
berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris dantransportasi
dsb.
•
ManajemenInventaris:
Kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barangmentah, proses kerja, dan
barang jadi.
•
Aliran dana:
Mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar danamelewati entitas
didalam rantai suplai.Eksekusi rantai suplai ialah mengatur dan koordinasi
pergerakan material, informasi dandana diantara rantai suplai tersebut. Alurnya
sendiri dua arah.
[sunting]
Aktifitas/Fungsi
Manajemenrantai
suplai ialah pendekatan antar-fungsi (
cross
functional
) untuk
mengatur pergerakan material mentah
kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadikeluar organisasi
menuju konsumen akhir. Sebagaimana korporasi lebih fokus dalamkompetensi inti
dan lebihfleksibel,mereka harus mengurangi kepemilikan mereka atas sumber
material mentah dan kanal distribusi. Fungsi ini meningkat menjadi
kekurangansumber ke perusahaan lain yang terlibat dalam memuaskan permintaan
konsumen,sementara mengurangi kontrol manajemen dari logistik harian.
Pengendalian lebih sedikitdan partner rantai suplai menuju ke pembuatan konsep
rantai suplai. Tujuan darimanajemen rantai suplai ialah meningkatkan
ke[percayaan dan kolaborasi diantararekanan rantai suplai, dan meningkatkan
inventaris dalam kejelasannya danmeningkatkan percepatan inventori.Secara garis
besar, fungsi manajemen ini bisa dibagi tiga, yaitu distribusi, jejaring dan perencaan
kapasitas, dan pengembangan rantai suplai. (Harrison) beberapa model telah
diajukan untuk memahami aktifitas yang dibutuhkan untuk mengatur pergerakan
material di organisasi dan batasan fungsional. SCOR adalah modelmanajemen
rantai suplai yang dipromosikan oleh Majelis Manajemen Rantai Suplai.Model lain
ialah SCM yang diajukan oleh
Global
Supply Chain Forum
(GSCF).
Aktifitassuplai rantai bisa dikelompokan ke tingkat strategi, taktis, dan
operasional.
[sunting]
Strategis
•
Optimalisasi
jaringan strategis, termasuk jumlah, lokasi, dan ukuran gudang, pusat
distribusidan fasilitas
•
Rekanan
strategisdengan pemasok suplai, distributor, dan pelanggan, membuat jalur
komunikasi untuk informasi amat penting dan peningkatan operasionalseperticross
docking,pengapalan langsung dan logistik orang ketiga
•
Rancangan
produk yang terkoordinasi, jadi produk yang baru ada bisadiintregasikan secara
optimal ke rantai suplai,manajemen muatan
•
Keputusan
dimana membuat dan apa yang dibuat atau beli
•
Menghubungkan
strategi organisasional secara keseluruhan dengan strategi pasokan/suplai
[sunting
] Taktis
•
Kontrak
pengadaan dan keputusan pengeluaran lainnya
•
Pengambilan
Keputusan produksi, termasuk pengontrakan, lokasi, dan kualitasdari inventori
•
Pengambilan
keputusan inventaris, termasuk jumlah, lokasi, penjadwalan, dandefinisi proses
perencanaan.
•
Strategi
transportasi, termasuk frekuensi, rute, dan pengontrakan
•
Benchmarkingatau
pencarian jalan terbaik atas semua operasi melawankompetitor dan implementasi daricara
terbaik diseluruh perusahaan
•
Gaji
berdasarkan pencapaian
[sunting
]
Operasional
•
Produksi
harian dan perencanaan distribusi, termasuk semua hal di rantai suplai
•
Perencanaan
produksi untuk setiap fasilitas manufaktru di rantai suplai (menit kemenit)
•
Perencanaan
permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaandari semua
konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok
•
Perencanaan
pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam
kolaborasi dengan semua pemasok
•
Operasi
inbound
, termasuk
transportasidari pemasok dan inventaris yang diterima
•
Operasi
produksi, termasuk konsumsi material dan aliran barang jadi (
finished
goods
)
•
Operasi
outbound
, termasuk
semua aktifitas pemenuhan dan transportasi ke pelanggan
•
Pemastian
perintah, penghitungan ke semua hal yang berhubungan dengan rantaisuplai,
termasuk semua pemasok, fasilitas manufaktur, pusat distribusi, dan pelanggan
lain
[sunting]
Strukturisasi dan Tiering
Jika dilihat
lebih dekat pada apa yang terjadi dalam kenyataannya, istilah
rantai
suplai
mewakili
sebuah serial sederhana dari hubungan antarakomoditasdasar dan produk akhir. Produk
akhir membutuhkan material tambahan kedalam proses manufaktur.
[sunting
] Arus
Material dan Informasi
Tujuan dalam
rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber kekonsumen
akhir. Bagian-bagian (
parts
) yang
bergerak didalam rantai suplai haruslah berjalan secepat mungkin. Dan dengan
tujuan mencegah terjadinya penumpukaninventori di satulokal,arus ini haruslah
diatur sedemikian rupa agar bagian-bagian
tersebut
bergerak dalam koordinasi yang teratur. Istilah yang sering digunakan ialah
synchronous
. (Knill,
1992)
tujuannya
selalu berlanjut, arus
synchronous
. Berlanjut
artinya tidak adainterupsi, tidak ada bola yang jatuh, tidak ada akumulasi yang
tidak diperlukan. Dan synchronous berarti semuanya berjalan seperti
balet.Bagian-bagian dan komponen-komponen dikirim tepat waktu, dalamsekuensi
yang seharusnya, sama persis sampai titik yang mereka butuhkan.
[1]
Terkadang
sangat susah untuk melihat sifat arus "akhir ke akhir" dalam rantai
suplai yangada. Efek negatif dari kesulitan ini termasuk penumpukaninventoridan
respon tidak keruan pada permintaan konsumen akhir. Jadi, strategi manajemen
membutuhkan peninjauan yang holistik pada hubungan suplai.Teknologi
informasimemungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran.
Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa
membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yanglebih.
Tujuannya ialha mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran
yangakuarasinya sudah meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis,
pasar dankonsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan
keunggulan kompetitif.Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan
meningkatkan ketergantungandan inventori minimum.
Globalisasi internasional yang terjadi saat ini adalah era
perdagangan bebas yang akan mempengaruhi sistem dan distribusi komoditi
dunia, mobilitas modal dan persaingan usaha antar negara semakin tinggi. Kata
kunci untuk memenangkan persaingan global adalah efisiensi. Efisiensi dalam
sistem distribusi dan logistik pada sistem perdagangan ekspor-impor dan
perdagangan dalam negeri memungkinkan dapat dicapai dengan pengembangan
teknologi sistem transportasi dengan penerapan sistem transportasi terpadu
antar moda laut, jalan raya/rel dan udara. Masyarakat industrialis tidak akan
ada tanpa peran sistem transportasi yang efisien. Umumnya, orang beranggapan bahwa
barang-barang akan berpindah dari tempat diproduksi ke tempat barang tersebut
akan dikonsumsi dapat dilakukan dengan mudah, tanpa memikirkan pengorbanan
waktu dan biaya yang ditimbulkannya. Ternyata dalam kenyataannya tidak
semudah itu.
Transportasi menciptakan suatu produk.
Kegunaan waktu secara umum dimaksimalkan oleh sistem penggudangan dan cara
penyimpanan suatu produk sampai ke tangan konsumen. Transportasi juga salah
satu faktor dalam penciptaan ketepatan waktu karena mencerminkan seberapa cepat
dan seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang
lain. Faktor-faktor ini ditujukan sebagai time in transit
ketepatan waktu dalam pengangkutan dan ketepatan jasa (consistency of
service). Jika suatu produk tidak tersedia pada saat dibutuhkan makan
akan terjadi kerugian yang tak terhitung, seperti kehilangan penjualan,
ketidakpuasan konsumen, dan keterlambatan produksi yang pada akhirnya kerugian
terbesar akan muncul, yaitu kehilangan kepercayaan konsumen.
Agar perusahaan tetap mendapatkan kepercayaan
dari konsumen, maka perusahaan harus mengelola seluruh siklus yang terjadi
dalam aktivitas produksi maupun pemasaran produknya. Konsep supply
chain management merupakan konsep baru yang melihat seluruh
aktivitas perusahaan adalah bagian terintegrasi. Dalam hal ini
integrasi perusahaan pada bagian hulu (upstream) dalam menyediakan bahan
baku dan integrasi pada bagian hilir (down stream) dalam proses
distribusi dan pemasaran produk.
SCM adalah serangkaian pendekatan yang
diterapkan untuk mengintegrasi pemasok, pengusaha, gudang dan tempat
penyimpanan lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan dan
didistribusikan dengan kuantitas yang tepat, lokasi dan waktu yang tepat untuk
memperkecil biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan (Simchi-Levi, et al,
2003). Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi baik
untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya.
Transportasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam dunia usaha untuk
mendistribusikan hasil produksinya. Salah satu masalah transportasi adalah
pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa pusat persediaan yang disebut
sumber ke beberapa pusat penerima yang disebut tujuan, dengan meminimumkan
biaya total distribusi. Biaya transportasi diharapkan menjadi minimum, besarnya
biaya operasional ke tempat-tempat distribusi ditetapkan secara eksak,
sedangkan jumlah permintaan dan persediaaan masih belum diketahui dengan jelas.
Parameter-parameter pada masalah transportasi
adalah biaya distribusi, nilai permintaan dan persediaan (baik produksi maupun
kapasitas penyimpanan). Kemudian dari parameter-parameter itu dibuat suatu
model matematis dengan fungsi tujuan meminimumkan biaya dengan batasan-batasan
seperti: nilai permintaan dan persediaan.
Kebanyakan perusahaan menggunakan dua atau lebih
jenis fasilitas pengangkutan untuk memastikan keamanan dan pengiriman
barang-barang atau produk yang tepat waktu. Kebutuhan akan koordinasi muncul
oleh karena kemampuan dan tarif-tarif yang berbeda dari berbagai
fasilitas-fasilitas pengangkutan. Sebagai contoh, angkutan udara tidak mudah
tersedia, operasinya dapat dikoordinasikan dengan motor yang dapat memuat dan
mendistribusikan barang-barang ke konsumen. Selain itu juga perlu disediakan
yang berhubungan dengan rel (kereta api) dan transportasi pipa (untuk bahan
cair). Penggunaan berbagai fasilitas-fasilitas pengangkutan dalam
pendistribusian barang-barang disesuaikan dengan keinginan perusahaan dan
jangkauan dari alat-alat transportasi tersebut. Seorang manajer
perusahaan dalam hal pengadaan transportasi perlu memikirkan jenis-jenis
transportasi atau alat pengangkutan yang digunakan dalam pendistribusian
barang-barang atau produk dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sebagai contoh, alat transportasi
yang memiliki biaya pengangkutan yang rendah dibandingkan dengan alat
transportasi lainnya sehingga biaya transportasi dapat diminimumkan dengan
pengiriman produk atau barang yang tepat waktu (Lingatiene, 2006).
Transportasi
dan distribusi produk dari berbagai sumber ke berbagai tujuan melibatkan
beberapa jenis moda (jenis) transportasi. Setiap moda transportasi memiliki
perbedaan pengalokasian waktu dalam mendistribusikan suatu produk dari berbagai
sumber ke berbagai tujuan. Begitupun dengan rantai pasok dari komoditas
cabai merah. Dalam transportasi dan distribusi cabai merah dari petani
hingga ke konsumen menggunakan beberapa jenis moda transportasi yang memiliki
kapasitas angkut dan biaya pangangkutan serta kecepatan yang berbeda. Dalam perencanaan transportasi rantai pasok cabai
merah dibutuhkan suatu teknik pemodelan yang dapat melibatkan beberapa moda
(jenis) transportasi. Teknik pemodelan dengan sistem multimoda transportasi
dengan tujuan utama yang ingin dicapai adalah efisiensi biaya
pengangkutan dengan memperhatikan faktor kecepatan dan ketepatan waktu barang
sampai di tangan penerima (konsumen).
Contoh penerapan
multimoda dalam supply chain management. Pola rantai pasok cabai merah
melibatkan beberapa pihak sebagai mata rantai dari rantai pasokan.
Anggota rantai pasokan yang terlibat antara lain pedagang pengumpul, pemasok,
pedagang pengecer pasar tradisional, pasar modern dan konsumen akhir
Alokasi pasokan cabai merah dimulai dari petani cabai merah yang menjual cabai
merah ke pengumpul. Selanjutnya pengumpul memasok cabai merah ke distributor
cabai merah yang akan memasok ke pasar tradisional dan pasar modern. Dalam
distribusi cabai merah dari petani hingga konsumen menggunakan beberapa moda
transportasi. Moda transportasi yang biasa digunakan seperti motor, mobil pick
up, truk, mobil kontainer atau mobil box. Penggunaan moda
transportasi tersebut digunakan sesuai dengan kapasitas angkut dari tiap
moda tersebut dan tingkat kebutuhan dari tiap rantai pasok.
Selasa, 10 April 2012
SISTEM OPERASIONAL GUDANG
Sistem Operasional Gudang
Operasional gudang adalah kelanjutan dari pergerakan fisik barang
setelah barang itu diterima dari pemanufaktur atau pemasok.Barang akan diletakkan
pada gudang sesuai dengan sarana yang dimiliki. Sarana bias berupa rak dan
pallet atau pallet saja, bahkan ekstrimnya barang bias diletakkan begitu saja
di lantai, tentunya hal ini sesuai kebutuhan serta tergantung seberapa besarnya
modal yang di miliki perusahaan.Setelah barang di letakkan pada posisi tertentu,
maka akan ada saatnya barang tersebut akan di keluarkan sesuai kebutuhan perusahaan
atau berdasarkan adanyapermintaan terhadap barang yang disimpan. Proses
peletakkan barang dari penerimaan serta proses pengeluaran barang saat ini telah
banyak memakai teknologi komputer. Misalkan saja proses pick to light, Scanner,
Barcode, RFID, Handheld, Optical character recognition. Serta masih banyak
proses lainnya.
Operasional gudang meliputi beberapa lingkup pekerjaan berikut
:
1. Penanganan/Handling
barang baik dan barang rusak
2. Penghitungan
stock (Stock Opname)
3. Pengepakan barang
4. Pengawasan operasional
pekerja
5. Perpindahan barang
dari satu lokasi ke lokasi lain
6. dll..
Barang yang telah di terima akan masuk sebagai stock gudang,
dan menjadi tanggung jawab kepala gudang. Selanjutnya selain jumlah barang,
penanganan yang baik juga merupakan hal yang penting.Seberapa banyak gudang anda
memiliki barang rusak yang di akibatkan kesalahan handling?Handling barang sangat
di tentukan volume, karakteristik barang serta perlengkapan yang dipakai
(pallet, hand pallet, forklift, conveyor, dll).Besarnya produk rusak atau cacat
tentunya membuat produktivitas rendah, konsep Lean Manufacturing yang di kombinasikan
dengan Six Sigma yang terlahir pada konsep lean sigma bias di pelajari oleh kepala
gudang atau manajer gudang untuk mengetahui system atau konsep untuk mengurangi
produk cacat/rusak. Jumlah pekerja gudang yang banyak dan berkualitas seadanya menjadi
batasan bagi kepala gudang untuk mengawasi secara efektif, untuk itu perlu adanya
personil-personil di bawah kepala gudang untuk mengawasi pekerja-perkerja dan memastikan
operasional gudang berjalan dengan baik.
Selisih dari perhitungan stock merupakan kelalaian dari pekerja
gudang, namun menghilangkan selisih stock dalam satu tahapan pelayanan stock
dalam volume besar juga sangat sulit di terapkan. Pada beberapa bagian ada
budget toleransi terhadap hal tersebut, meskipun sebenarnya hal ini bukan merupakan
pembenaran terhadap kelalaian pekerja.
Gudang adalah jenis yang paling umum dari tempat penyimpanan
meskipun memang ada bentuk-bentuk lain (misalnya, tangki penyimpanan.Beberapa gudang
memiliki bangunan besar dan luas sehingga memungkinkan kegiatan pembongkaran barang
dari truk pemasok dan kegiatan memuat barang ke pelanggan secara bersamaan
Jenis – Jenis dan Tipe Gudang
Gudang Pribadi/Swasta adalah jenis gudang ini di miliki dan di
operasikan oleh pemasok dan reseller untuk di gunakan dalam kegiatan distribusi
mereka sendiri. Sebagai contoh, jaringan ritel besar menyediakan gudang untuk
took mereka atau grosir mengoperasikan sebuah gudang di mana ia menerima dan mendistribusikan
produk.
Gudang Publik/Umum adalah gudang umum yang pada dasarnya adalah
ruang yang dapat di sewakan untuk mengatasi kebutuhan distribusi dalam jangka pendek.
Pengecer yang memiliki gudang sendiri mereka sendiri terkadang mencari ruang penyimpanan
tambahan jika kapasitas gudang mereka tidak mencukupi atau jika mereka melakukan
pembelian produk dalam jumlah besar dengan alas an tertentu.Sebagai contoh,
pengecer bias memesan tambahan barang untuk memaksimalkan penjualan di toko atau
ketika ada harga promosi dari pemasok jika membeli dalam jumlah besar.
Gudang otomatis adalah gudang yang karna Dengan kemajuan
teknologi computer dan robotika sehingga gudang tersebut memiliki kemampuan otomatis.Tahapan
otomatisasi sampai pada pemakaian conveyor belt untuk mengangkut barang sehingga memerlukan
orang yang lebih sedikit untuk menangani kegiatan penyimpanan.
Climate-Controlled Warehouse.Iklim-Controlled Warehouse
adalah Gudang penyimpanan yang menangani
berbagai jenis produk dengan penanganan khusus kondisi seperti freezer untuk menyimpan
produk beku dan kelembaban lingkungan.
Distribution Centre, Ada beberapa gudang yang hanya menyimpan
produk dalam waktu sangat cepat. Gudang ini berfungsi sebagai titik dalam
system distribusi pada produk yang di terima dari berbagai pemasok dan segera di
kirimkan ke banyak pelanggan.Misalkan, seperti dengan penanganan Distribution
Centre untuk Perishable Food sebagian besar produk yang masuk di pagi hari dan di
distribusikan pada sore hari.
Minggu, 08 April 2012
manajemen transport
Transportation Problem
Masalah
transportasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan selalu
hadir dalam pengantaran barang, adapun penyebabnya yang berubah dari
waktu ke waktu karena variabel-variabel yang banyak melingkupinya.
Diantaranya yakni cuaca yang tidak diprediksi, kualitas jalan yang tidak
memenuhi standard, kepadatan kendaraan yang setiap harinya selalu
bertambah namun tidak diimbangi dengan penambahan kapasitas jalan atau
kelalaian supir dalam delivery.
Hal pertama yakni keadaan cuaca mempunyai pengaruh penting terutama di Negara yang mempunyai basis kepulauan seperti Indonesia, dimana keadaan laut yakni tinggi gelombang laut dan cuaca harus diperhatikan dalam masalah transportasi.
Maka perkiraan cuaca
yang baik dapat memecahkan masalah tersebut, tapi lain halnya dengan
pemilihan rute jalan yang akan diambil oleh suatu perusahaan dalam
mengantarkan barang hingga sampai kepada konsumen. Perusahaan harus
memperhatikan jarak dan kapasitas penyimpanan terhadap gudang yang akan
dituju.
Penentuan Rute Armada
Didalam
masalah transportasi telah disebutkan bahwa rute yang akan ditempuh
harus memperhatikan jarak terhadap gudang dan kapasitas penyimpanan
gudang. Jarak yang merupakan komponen utama dalam hal ini harus
diperhatikan bahwa rute terpendek bukan menjadi hal utama saja yang
harus diperhatikan tetapi harus memperhatikan pula kapasitas gudang
karena orang selalu salah kaprah dengan mendahulukan faktor tersebut
sebagai dasar pengiriman barang.
Mempermudah
pemilihan rute maka harus memperhatikan banyak hal seperti jarak, waktu
tempuh, banyak bahan bakar yang dipakai atau keamanan rute perjalanan.
Semua hal ini harus diperhatikan agar resiko dari pemilihan kesalahan
tersebut dapat diminimalkan agar tidak menimbulkan kerugian yang terlalu
besar.
Pemahaman suatu karakteristik rute dapat dipahami dan digunakan agar tidak menimbulkan biaya penyimpanan yang membengkak akibat barang terlalu lama disimpan digudang penyimpanan yang mengakibatkan tingginya biaya ongkos produksi.
Pemahaman suatu karakteristik rute dapat dipahami dan digunakan agar tidak menimbulkan biaya penyimpanan yang membengkak akibat barang terlalu lama disimpan digudang penyimpanan yang mengakibatkan tingginya biaya ongkos produksi.
Pemilihan Moda Transportasi
Suatu
pengiriman barang dari daerah satu ke daerah lainnya memang memerlukan
perhitungan yang cermat dan tepat guna menghindari berbagai resiko
sehingga dapat mengurangi biaya ongkos transportasi. Sebelumnya sudah
diuraikan masalah-masalah transportasi, dan menentukan rute armada,
sehingga berlanjut pada pemilihan moda transpor.
Transpor yang dimaksud disini adalah kendaraan yang dapat melakukan pengiriman barang sampai ke tempat tujuan yakni konsumen yang memerlukan barang tersebut. Kegunaan utama transport adalah mengantarkan dengan cepat dan tepat waktu. Adapun factor yang lainnya yang mempengaruhi pemilihan transport bila dihubungkan dengan minimasi biaya, yakni mencari transport yang murah tetapi dapat diandalkan atau kecepatannya sudah maksimal dan tepat waktu atau tidak terlambat.
Di
setiap rutinitas profesionalitas pekerjaan pengiriman barang, maka
suatu keterlambatan menjadi suatu hal yang harus dihindari karena
menyangkut ketepatan waktu yang disukai konsumen atau pengguna barang.
Penentuan Lokasi Fasilitas
Tahapan-tahapan
yang terakhir dalam sistem logistik dan rantai pasok adalah bagaimana
menentukan lokasi fasilitas untuk tempat penyimpanan produk yang akan
dijual ke konsumen, karena tidak setiap waktu, konsumen selalu membeli
produk yang sama. Jika kita sebagai penyedia barang atau distributor
atau produsen maka akan selalu menyediakan keperluan para konsumen
walaupun konsumen tidak memerlukan produk tersebut, karena kebutuhan
konsumen yang selalu berubah-ubah terhadap waktu.
Pengiriman
barang yang mudah dan cepat adalah suatu hal yang harus dipenuhi kepada
konsumen untuk menjamin kepuasaannya karena kita tidak ingin tentunya
apabila konsumen kita berpindah ke produsen atau penyedia produk.
logistik
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan
mengkontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya,
seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi ke pasar.
Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik.
Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori,
pergudangan, dan pemaketan.
Asal Usul
Kata logistik berasal dari bahasa Yunani logos (λόγος) yang berarti “rasio, kata, kalkulasi, alasan, pembicaraan, orasi”
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Logistik adalah konsep yang dianggap berevolusi dari kebutuhan pihak militer untuk memenuhi persediaan mereka ketika mereka beranjak ke medan perang dari markas. Pada kekaisaran Yunani, Romawi dan Bizantium kuno, ada perwira militer dengan gelar ‘Logistikas’, yang bertanggung jawab atas distribusi dan pendanaan persediaan perang.
Logistik Militer
ILS
Integrated Logistics Support adalah disiplin yang digunakan oleh
tentara/militer untuk memastikan sistem pendukung yang kuat dengan
layanan perbekalan (logistik) konsep pemikirannya adalah biaya terendah
dan sesuai dengan kebutuhan, handal, persediaan yang mencukupi,
maintainability dan lain-lain sebagai persyaratan yang ditetapkan untuk
itu.
Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan kapan untuk memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian dari strategi militer, karena angkatan bersenjata tanpa sumber daya perbekalan dan transportasi akan tdk berdaya.
Dalam logistik militer, petugas logistik mengatur bagaimana dan kapan untuk memindahkan sumber daya mereka ke tempat-tempat yang diperlukan. Dalam ilmu militer, menjaga pasokan perbekalan tidak boleh terganggu oleh musuh sebagai bagian dari strategi militer, karena angkatan bersenjata tanpa sumber daya perbekalan dan transportasi akan tdk berdaya.
Manajemen Logistik
Manajemen
logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan
keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi
terkait dari titik permulaan (point of origin) hingga titik konsumsi
(point of consumption) dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para
pelanggan.
PengertianLogistik berasal dari bahasa Yunani Kono yaitu ’Logistikos’ yang berarti ’terdidik/pandai’ damal memperkirakan/berhitung.
Donald J.Bowersok (2000), Logistik didefinisikan sebagai ’Proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahaan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang jadi dari supplier, di antara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan’
H. Subagya, MS (1996) ’Logistik merupakan salah satu kegiatan yang bersangkutan dengan segi-segi:
Perencanaa dan pengembangan, pengadaan, penyimpanan, pemindahan, penyaluran, pemeliharaan, pengungsian dan penghapusan alat-alat perlengkapan
Pemindahan, pengungsian dan peralatan personil
Pengdaan atau pembuatan, penyelengaraan pemeliharaan dan penghapusan fasilitas-fasilitas
Pengusaha atau pemberian pelayanan / bantuan-bantuan
Lukas Dwiantara dan Rumsari Hadi (2004) ’Manajemen logistic merupakan serangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengadaan pencatatan, pendistribusian, penyimpanan, pemeliharaan dan penghapusan logistik guna mendukung efektivitas dan efidiensi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi’.
Indriyi G dan Agus Mulyono (1998) ’Kegiatan logistik adalah mengembangkan operasi yang terpadu dari kegiatan pengadaan atau pengumpulan bahan, pengangkutan atau transportasi, penyimpanan, pembungkusan maupun pengepakan pendistribusian, dan pengaturan terhadap kegiatan tersebut’.
Fungsi Manajemen Logistik
Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan
Fungsi Penganggaran
Fungsi Pengadaan
Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Penghapusan
Fungsi Pengendalian
Jenis barang dalam manajemen logistik
1. Barang konsumsi : barang yang dihasilkan poerusahaan untuk kepaentingan konsumen akhir
Prodesun - Konsumen
Produsen - Pengecer - Konsumen
Produsen - Pedagan Besar - Pengecer - Konsumen
Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen
Produsen - Agen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen
2. Barang Industri : suatu barang yang dihasilkan perusahaan untuk kepentingan industri
Produsen - Pemakai industri
Produsen - Distributor industri - Pemakai industri
Produsen - Agen - Pemakai industri
Produsen - Agen Distributor industri - Pemakai industri
Asas-asas manajemen logistik
Asas Keahlian
Asas kreativitas
Asas Ketelitian
Asas Ketertiban dan Kedisiplinan
Asas Kualitas Pelayanan
Asas Kesempurnaan Watak
Asas Efektivitas
Asas Efisiensi
Konsep logistik terpadu terdiri dari dua usaha yang berkaitan yaitu ;
1. Operasi Logistik
a. Manajemen distribusi fisik : aspek logistik keseluruhan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan.
b. Manajemen Material : menyangkut perolehan dan pengangkutan material suku cadang, dan atau persediaan barang jadi untuk dijual kembali
c. Transfer persediaan barang (internal) : berkenaan dengan pergerakan fasilitas-fasilitas perusahaan
2. Koordinasi Logistik
Identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi ligistik. Koordinasi logistik dibagi kedalam 4 bidang:
Peramalan
Pengelolaan pesanan
Perencanaa operasi
Pengadaan/Pengadaan kebutuhan material
Sistem Logistik
Operasi (sistem kerja) perusahaan terdiri atas :
Sistem pemasaran
Sistem Keuangan
Sistem logistik
Sistem produksi
Kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi kegiatan logistik :
Struktur industri
Pasar yang dituju
Peraturan pemerintah
Strategi bersaing
Keadaan perekonomian
Manajemen SDM
Kebiasaan Konsumen
Faktor-faktor sistem logistik:
Pengumpulan
Peyimpanan
Transfer
Penyebaran
Pembiayaan
Komunikasi
Unsur sistem manajemen logistik :
Striktur fasilitas
Transportasi
Persediaan
Komunikasi
Pengelolaan dan penyimpanan
Kebijakan pengunaan logistik:
Kebutuhan SDM
Penyediaan dana logistik
Faktor pengawasan
Jenis barang
Pelanggan
Langganan:
Postingan (Atom)