Selasa, 28 Agustus 2012

INFLASI


Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Dalam ekonomi moneter (  Menurut Boediono ) menyebutkan definisi singkat dari inflasi “kecendrungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus-menerus”. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang yang lain.
Inflasi adalah sebuah indikator yang digunakan untuk melihat sebuah tingkat perubahan yang dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dimana yang umum dan sering digunakan ialah CPI dan GDP Deflator.
GNP Deflator adalah jenis indeks yang lain. Berbeda dengan indeks yang lain, GNP deflator mencakup jumlah barang dan jasa yang masuk hitungan GNP.

b.      Jenis-jenis Inflasi
Penggolongan inflasi dapat dibedakan berdasarkan tiga hal yaitu: terjadinya, berdasarkan timbulnya dan berdasarkan parah atau tidaknya.
a)   Penggolongan inflasi berdasarkan terjadinya adalah klasifikasi inflasinya digolongkan berdasarkan akibat terjadinya, anatara lain:
1.     Terjadinya inflasi disebabkan adanya tarikan permintaan (Demand full inflation) yang berlebihan sehingga terjadinya perubahan tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi.Meningkatnya faktor terhadap produksi itu kemudian menjadi pemicu harga faktor produksi meningkat.
2.      Inflasi kerena adanya desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (out put) yang dihasilkan ikut naik.
b)    Penggolongan inflasi menurut tingkat keparahannya.
1.    Inflasi ringan (dibawah 10% setahun). Inflasi ini masih belum mengganggu kegiatan    perekonomian suatu negara dan masih dapat dengan mudah untuk dikendalikan.
2.   Inflasi sedang (antara 10-30% setahun). Pada inflasi ini dimana kegiatan perkonomian sudah terganggu, tetapi tidak terlalu membahayakan dan mengganggu kesejahtraan masyarakat.
3.   Inflasi berat adalah (antara 30%-100% setahun). Inflasi ini sudah mengacau perekonomian karena masyarakat atau orang-orang enggan menabung dan lebih sayang menyimpan barang.
4.     Hiperinflasi adalah inflasi sangat berat (diatas 100% setahun). Inflasi ini mengacaukan kegiatan perekonomian suatu negera dan sangat sulit untuk dikendalikan.
c)      Penggolongan inflasi berdasarkan timbulnya.
Berdasarkan timbulnya, inflasi dapat penulis bedakan menjadi dua sumber :
1.      Inflasi yang berasal dari negeri atau domestic inflation. Inflasi ini timbul karena deficit dan anggaran belanja negara dan gagalnya pasar yang mengakibatkan mahalnya harga barang kebutuhan pokok.
2.      Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), terjadi karena kenaikan harga barang di negara lain, biaya produksi barang luar negeri tinggi, kenaikan impor tarif  barang. Inflasi yang berasal dari luar ini mudah terjadi pada negara yang perekonomiannya terbuka (Boediono, Ekonomi moneter ,)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.